Harga Hp Mito Terbaru

daftar harga hp mito terbaru { update } | bukittinggi blogger
foto hp mito terbaru bukittinggi
gambar foto hp mito terbaru
Harga Hp Mito Terbaru update 2013Mito 212    
Harga Baru: Rp 375.000
   
Mito 238    
Harga Baru: Rp 310.000
   
Mito 290    
Harga Baru: Rp 310.000
   
Mito 301
Harga Baru: Rp 575.000
   
Mito 302
Harga Baru: 450.000   

Mito 303    
Harga Baru: 460.000   

Mito 305     
Harga Baru: 455.000    


Mito 311     

Harga Baru: 550.000    


Mito 313     

Harga Baru: 400.000    


Mito 320     

Harga Baru: 430.000    


Mito 322     

Harga Baru: 430.000    


Mito 333     

Harga Baru: 425.000
    
Mito 366
Harga Baru: 675.000
   
Mito 500    
Harga Baru: 550.000

Mito 611    
Harga Baru: 425.000
   
Mito 680
Harga Baru: 550.000
   
Mito 808    
Harga Baru: 675.000

Mito 8300    
Harga Baru: 425.000   

Mito 833     
Harga Baru: 500.000    


Mito 855     

Harga Baru: 525.000    


Mito 8600     

Harga Baru: 580.000    


Mito 868         

Harga Baru: 575.000


Mito 898     

Harga Baru: 1.150.000
    

Mito 9100         

Harga Baru: 610.000

Update bukittinggi blogger [ harga feb 2013 ] di bukittinggi


Harga Blackberry Terbaru

Harga Blackberry terbaru - Kali Ini saya akan memberikan info harga HP blackberry terbaru 2012 - harga dan spesifikasi blackberry. Barang kali di antara kalian ada yang berminat buat mengganti hp anda dengan Blackberry atau buat yang sudah punya namun ingin menggati dengan Model Blackberry Terbaru silahkan anda lihat disini. Namun pasti anda tidak mau kantong anda jebol gara-gara tidak tahu harga asli blackberry tersebut. Untuk itu,silahkan anda cek harga blackberry terbaru di minggu ini di bulan Juli 2012 ini.

Harga Blackberry (BB) akan saya sampaikan ini diambil atau disesuaikan dengan majalah, Koran hp. Walaupun ada perbedaan tentunya tidak akan jauh berbeda, karena harga dapat berubah dengan cepat sesuai dengan kebutuhan pasar dan daerah masing-masing.

Show langsung saja dicek Harga Blackberry 2013 berikut :


blackkberry terbaru 2013

 



Tipe
Harga Baru
Harga Bekas
Blackberry Storm1 9520
 -
Rp. 1,000,000,-
Blackberry Storm2 9550
 -
Rp. 1,800,000,-
Blackberry Porsche Design P9981
Rp. 18,000,000,-
 -
Blackberry Torch 9860 Monza
Rp. 3,250,000,-
Rp. 2,200,000,-
Blackberry Torch 9810
Rp. 3,900,000,-
Rp. 2,900,000,-
Blackberry Curve 9360 Apollo
Rp. 2,800,000,-
Rp. 1,800,000,-
Blackberry Torch 9850
Rp. 2,600,000,-
Rp. 2,100,000,-
Blackberry Bold Touch 9930
Rp. 3,800,000,-
Rp. 2,900,000,-
Blackberry Bold Touch 9900
Rp. 5,500,000,-
Rp. 3,700,000,-
Blackberry 4G PlayBook HSPA+
Rp. 3,050,000,-
 -
Blackberry Z10
Rp. 7,500,000,-
 -
Blackberry Curve 9320
Rp. 2,300,000,-
Rp. 1,700,000,-
Blackberry Curve 9220
Rp. 1,800,000,-
Rp. 1,200,000,-
Blackberry Curve 9380
Rp. 2,850,000,-
Rp. 2,000,000,-
Blackberry Bold 9790
Rp. 4,050,000,-
Rp. 2,900,000,-
Blackberry Pearl 3G 9100
 -
Rp. 1,625,000,-
Blackberry Pearl 3G 9105
Rp. 1,800,000,-
Rp. 1,200,000,-
Blackberry Bold 9650
 -
Rp. 1,400,000,-
Blackberry Curve 8530
Rp. 800,000,-
Rp. 600,000,-
Blackberry Bold 9700
 -
Rp. 1,800,000,-
Blackberry Tour 9630
 -
Rp. 1,350,000,-
Blackberry Curve 8520
Rp. 1,650,000,-
Rp. 900,000,-
Blackberry Curve 8900
 -
Rp. 950,000,-
Blackberry Bold 9000
 -
Rp. 1,300,000,-
Blackberry Pearl 8110
 -
Rp. 450,000,-
Blackberry 7130c
 -
Rp. 330,000,-
Blackberry 7130g
 -
Rp. 400,000,-
Blackberry 7130v
 -
Rp. 450,000,-
Blackberry 8707v
 -
Rp. 400,000,-
Blackberry 8700c
 -
Rp. 600,000,-
Blackberry 7230
 -
Rp. 350,000,-
Blackberry 6230
 -
Rp. 300,000,-
Blackberry Javelin 8900
 -
Rp. 950,000,-
Blackberry Pearl 8120
 -
Rp. 500,000,-
Blackberry Curve 8320
 -
Rp. 650,000,-
Blackberry Curve 8310
 -
Rp. 650,000,-
Blackberry 8820
 -
Rp. 400,000,-
Blackberry Curve 8300
 -
Rp. 480,000,-
Blackberry 8830 World Edition
 -
Rp. 500,000,-
Blackberry 8800
 -
Rp. 500,000,-
Blackberry Pearl 8100
 -
Rp. 450,000,-






lihat juga : 

daftar harga handphone nokia terbaru

















Bai Fang Li: Memberi dalam Kekurangan





Namanya BAI FANG LI. Pekerjaannya adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.
Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.
Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.
Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.
Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, diruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, diruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel yang mungkin diambilnya dari tempat sampah dimana biasa ia makan, ada sebuah tempat minum dari kaleng. Dipojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.
Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong. Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.
Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.
Hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan mengendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu.
Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu beranjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga.
Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana. “Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya” jawab anak itu. “Orang tuamu dimana?” tanya Bai Fang Li. “Saya tidak tahu, ayah ibu saya pemulung. Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil” sahut anak itu.
Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang camping.
Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu tidak terlalu perduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan.
Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.
Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan.
Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Mhmmm… tapi masih cukup bagus… gumannya senang.
Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukan tubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuh kurusnya.
“Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri.
Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu.
Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu Rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.
Bai Fang Li berkata “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis.
Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesarRMB 350.000 (kurs 1300, setara 455 juta Rupiah jika tidak salah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.
Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinya yang bertuliskan “Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa.”



 

FOLLOWER

TRANSLATE

PENCARIAN ARTIKEL